ILMU BUDAYA DASAR - Kebudayaan Jawa Timur

KEBUDAYAAN JAWA TIMUR
oleh : Diana Aulia Apriani 

Kita sebagai bangsa Indonesia harus bangga karena Indonesia merupakan negara kepulauan dan memiliki banyak kebudayaan, setiap budaya memiliki keunikan tersendiri. Dari sekian banyak kebudayaan di Indonesia, salah satunya adalah Jawa Timur. Ya! kali ini saya akan memberikan sedikit wawasan tentang kebudayaan Jawa Timur.

JAWA TIMUR adalah sebuah provinsi di bagian timur Pulau Jawa, Indonesia. Ibu kotanya terletak di Surabaya. Jawa Timur berbatasan dengan Laut Jawa di utara, selat Bali di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Provinsi Jawa Tengah di barat. Wilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa (Kepulauan Masalembu), dan Samudra Hindia (Pulau Sempu, dan Nusa Barung).

SENI DAN BUDAYA
  • Kesenian
    Jawa Timur memiliki sejumlah kesenian khas. Ludruk merupakan salah satu kesenian Jawa Timuran yang cukup terkenal, yakni seni panggung yang umumnya seluruh pemiannya adalah laki-laki. Berbeda dengan ketoprak yang menceritakan kehidupan istana, ludruk menceritakan kehidupan sehari-hari rakyat jelata, yang seringkali dibumbui dengan humor, dan kritik sosial, dan umumnya dibuka dengan tari Remo, dan Parikan. Saat ini kelompok ludruk tradisional dapat dijumpai di daerah Surabaya, Mojokerto, dan Jombang, meski keberadaannya semakin dikalahkan dengan modernisasi. 
    Reog yang sempat diklaim sebagai tarian dari Malaysia (untuk membaca artikel klik disini) merupakan kesenian khas Ponorogo yang telah dipatenkan sejak tahun 2001, reog kini juga menjadi icon kesenian Jawa Timur. Pementasan reog disertai dengan jaran kepang (kuda lumping) yang disertai dengan unsur-unsur gaib. Seni terkenal dari Jawa Timur lainnya antara lain wayang kulit purwa gaya Jawa Timuran, topeng dalang di Madura dan besutan. Di daerah Mataraman, kesenian Jawa Tengahan seperti ketoprak, dan wayang kulit cukup populer. Legenda terkenal dari Jawa Timur antara lain Darmawulan, Angling Darma, dan Sarip Tambak-Oso.
    Seni tari tradisional di Jawa Timur secara umum dapat dikelompokkan dalam gaya Jawa Tengahan, gaya Jawa Timuran, tarian Jawa gaya Osing, dan tarian gaya Madura. Seni tari klasik antara lain tari gambyong, tari srimpi, tari bondan, dan kelana.
    Terdapat pula kebudayaan semacam barong sai di Jawa Timur. Kesenian itu ada di dua kabupaten yaitu, Bondowoso, dan Jember. Singo Wulung adalah kebudayaan khas Bondowoso. Sedangkan Jember memiliki macan khuduk. Kedua kesenian itu sudah jarang ditemui.
  • Kebudayaan
    Kebudayaan dan adat istiadat Suku Jawa di Jawa Timur bagian barat menerima banyak pengaruh dari Jawa Tengahan, sehingga kawasan ini dikenal sebagai Mataraman, menunjukkan bahwa kawasan tersebut dulunya merupakan daerah kekuasaan Kesultanan Mataram. Daerah tersebut meliputi eks-Karesidenan Madiun (Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan), eks-Karesidenan Kediri (Kediri, Tulungagung, Blitar, Trenggalek, Nganjuk), dan sebagian Bojonegoro. Seperti halnya di Jawa Tengah, wayang kulit, dan ketoprak cukup populer di kawasan ini.
    Kawasan pesisir barat Jawa Timur banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Islam. Kawasan ini mencakup wilayah Tuban, Lamongan, dan Gresik. Dahulu pesisir utara Jawa Timur merupakan daerah masuknya, dan pusat perkembangan agama Islam. Lima dari sembilan anggota walisongo dimakamkan di kawasan ini.
    Di kawasan eks-Karesidenan Surabaya (termasuk Sidoarjo, Mojokerto, dan Jombang), dan Malang, memiliki sedikit pengaruh budaya Mataraman, mengingat kawasan ini cukup jauh dari pusat kebudayaan Jawa: Surakarta, dan Yogyakarta.
    Adat istiadat di kawasan Tapal Kuda banyak dipengaruhi oleh budaya Madura, mengingat besarnya populasi Suku Madura di kawasan ini. Adat istiadat masyarakat Osing merupakan perpaduan budaya Jawa, Madura, dan Bali. Sementara adat istiadat Suku Tengger banyak dipengaruhi oleh budaya Hindu.
    Masyarakat desa di Jawa Timur, seperti halnya di Jawa Tengah, memiliki ikatan yang berdasarkan persahabatan, dan teritorial. Berbagai upacara adat yang diselenggarakan antara lain: tingkepan (upacara usia kehamilan tujuh bulan bagi anak pertama), babaran (upacara menjelang lahirnya bayi), sepasaran (upacara setelah bayi berusia lima hari), pitonan (upacara setelah bayi berusia tujuh bulan), sunatanpacangan.
    Penduduk Jawa Timur umumnya menganut perkawinan monogami. Sebelum dilakukan lamaran, pihak laki-laki melakukan acara nako'ake (menanyakan apakah si gadis sudah memiliki calon suami), setelah itu dilakukan peningsetan (lamaran). Upacara perkawinan didahului dengan acara temu atau kepanggih. Masyarakat di pesisir barat: Tuban, Lamongan, Gresik, bahkan Bojonegoro memiliki kebiasaan lumrah keluarga wanita melamar pria, berbeda dengan lazimnya kebiasaan daerah lain di Indonesia, di mana pihak pria melamar wanita. Dan umumnya pria selanjutnya akan masuk ke dalam keluarga wanita.
    Untuk mendoakan orang yang telah meninggal, biasanya pihak keluarga melakukan kirim donga pada hari ke-1, ke-3, ke-7, ke-40, ke-100, 1 tahun, dan 3 tahun setelah kematian.
  • Arsitektur
    Bentuk bangunan Jawa Timur bagian barat (seperti di Ngawi, Madiun, Magetan, dan Ponorogo) umumnya mirip dengan bentuk bangunan Jawa Tengahan (Surakarta). Bangunan khas Jawa Timur umumnya memiliki bentuk joglo, bentuk limasan (dara gepak), bentuk srontongan (empyak setangkep).
    Masa kolonialisme Hindia-Belanda juga meninggalkan sejumlah bangunan kuno. Kota-kota di Jawa Timur banyak terdapat bangunan yang didirikan pada era kolonial, terutama di Surabaya, dan Malang.
  • Rumah Adat
    Rumah adat Jawa Timur dinamakan Rumah Situbondo. Rumah Situbondo merupakan model rumah adat Jawa Timur yang mendapat pengaruh dari rumah Madura. Rumah itu tidak mempunyai pintu belakang dan tanpa kamar-kamar pula. Serambi depan tempat menerima tamu laki-laki dan tamu perempuan diterima di serambi belakang. Mereka masuk dari samping rumah.
rumah situbondo

  • Pakaian Adat
    Pakaian adat yang dipakai prianya berupa tutup kepala (destar), baju lengan panjang tanpa leher dengan baju dalam warna belang-belang. Sepotong kain tersampir di bahunya dan ia memakai celana panjang sebatas lutut dengan ikat pinggang besar.
    Sedangkan wanitanya memakai baju kebaya pendek dengan kain sebatas lutut. Perhiasan yang dipakainya adalah kalung bersusun dan gelang kaki.
pakaian adat Jawa Timur
  • Tarian Daerah
    -  Tari Remo, sebuah tarian dari Surabaya yang melambangkan jiwa kepahlawanan.
       Ditarikan pada waktu menyambut tamu agung.
    -  Reog Ponorogo, merupakan tari daerah Jawa Timur yang menunjukkan keperkasaan,
       kejantanan, dan kegagahan.
    -  Tari Tandakan, adalah jenis tari pergaulan yang digali dan digarap berdasarkan tari
       tradisional yang berkembang didaerah Jombang, dan sekitarnya. Sebagai tari
       pergaulan maka tari ini bersuasana gembira dan berkesan akrab.
    -  Tari Ambarang
    -  Tari Reogke
tari remo
tari Reog Ponorogo
  • Senjata Tradisional
    Senjata yang sangat terkenal di Jawa Timur adalah clurit
    Clurit adalah sejenis arit dan bentuknya cukup mengerikan. Orang-orang Madura sering menyelipkan clurit di pinggangnya. Senjata lainnya di Jawa Timur adalah sondre, kodi, tombak, pisau belati, dan arit bulu ayam.

clurit

Komentar